ELEPHANT


Sutradara : Gus Van Sant
Skenario: Gus Van Sant
Pemain: Alex Frost, Eric Deulen, John Robinson dll.
Tahun: 2003
Masa putar: 80 menit


Siapa menyangka dua orang siswa SMA bisa tiba-tiba menjadi teroris di sekolahnya, menyerang dan menembaki teman-teman mereka sendiri? Eric (Eric Deulen) dan Alex (Alex Frost) adalah dua orang siswa sebuah SMA di Amerika Serikat, berwajah bayi dengan mata tanpa dosa. Mereka sama seperti remaja lainnya di dunia : memakai jins, bermain bola dan pacaran. Namun, hari itu ada sesuatu yang berbeda yang telah mereka lakukan : menjadi teroris di sekolah mereka sendiri. Siang yang cerah di Portland, Oregon, itupun berubah jadi hari pembantaian.


Diceritakan Eric adalah murid yang pendiam. Tipe murid kurang gaul, karenanya tidak punya banyak kawan. Seringkali ia bahkan menjadi bahan olok-olok teman-teman sekelasnya. Penyuka Beethoven (dia memainkan Fur Elise dengan pianonya) itu diam-diam menyimpan dendam dan sakit hati yang dilampiaskan dengan aksi terorisme. Menggunakan senjata mesin otomatis yang dipesannya lewat layanan internet, dia menghabisi nyawa para guru dan murid di SMA itu.


Gus Van Sant --adalah juga sutradara film-film To Die For, Good Will Hunting, Finding Forrester--menyuguhkan sebuah drama realis lewat Elephant ini. Pada awal-awal film, kita masih dibuat bertanya-tanya hendak kemana arah cerita dibawa. Konflik apakah yang akan terjadi selanjutnya? Irama film yang terkesan datar di awal tadi, perlahan-lahan meningkat dan menjadi agak mencekam saat adegan penembakan oleh Eric dan Alex. Kamera banyak mengambil gambar dari belakang/punggung tokoh-tokohnya dan bergerak terus mengikuti tokoh yang sedang mendapat giliran diceritakan. Kita seperti menyaksikan sebuah tayangan reality show. Gaya penceritaan kilas balik dalam film ini mengingatkan kita pada film Pulp Fiction atau Amores Perros. Atau yang paling mutakhir : 21 Grams. Seperti puzzle, potongan-potongan adegan itu menyatu di akhir menjadi sebuah cerita yang utuh.


Selain Eric dan Alex yang homoseksual, diceritakan pula karakter-karakter lain yang ikut meramaikan kisah ini. Ada John (JohnRobinson) yang harus hidup dengan seorang ayah pemabuk, ada Michelle (Kristen Hicks), murid wanita yang tidak mau memakai celana pendek pada setiap pelajaran olahraga, dan Elias (Elias McConnell) siswa yang hobi fotografi.


Lewat film ini, barangkali Van Sant (menulis juga skenario film ini) ingin memotret sebuah dunia remaja di salah satu sudut dunia, tepatnya di Portland, Oregon, Amerika Serikat, dengan segala persoalannya. Masa remaja selain masa terindah adalah juga suatu masa yang sulit. Bukan lagi kanak-kanak dan belum diakui sebagai manusia dewasa. Kita semua pernah mengalaminya. Tidak mustahil ada banyak Eric dan Alex di bumi ini.


Elephant mendapat penghargaan Palme d'Or pada Festifal Film Cannes tahun 2003 dan sutradara terbaik untuk Van Sant di Canadian Film Festival pada tahun yang sama.


Tapi, ngomong-ngomong, lalu apa hubungannya ya dengan gajah? *bingung*


0 comments: