Red Cliff

Perdana Menteri Cao Cao (Zhang Fengyi) yang menjadi tangan kanan Kaisar Xian (Wang Ning) berusaha meyakinkan sang kaisar untuk menyerang Liu Bei (You Yong) dan Sun Quan (Chang Chen) di bagian Selatan Cina dengan alasan bahwa keduanya berusaha untuk merebut kekuasaan sang kaisar.

Dalam waktu singkat, tanpa mengalami kesulitan apa pun, tentara Cao Cao berhasil menggempur wilayah Liu Bei tanpa ada perlawanan yang berarti. Liu Bei dan beberapa orang yang berhasil menyelamatkan diri kemudian melarikan diri. Sayangnya tentara Cao Cao berhasil menyusul Liu Bei dan anak buahnya.

Untungnya Zhang Fei (Zang Jinsheng) dan pasukannya datang untuk membantu Liu Bei. Dengan bantuan Zhang Fei, rombongan Liu Bei berhasil meloloskan diri dari kepungan tentara Cao Cao walaupun Liu Bei harus kehilangan istrinya dalam pertempuran ini.

Liu Bei kemudian mengutus orang kepercayaannya untuk pergi mencari bantuan ke Sun Quan. Setelah menimbang-nimbang segala kemungkinan, Sun Quan kemudian memutuskan untuk membantu Liu Bei melawan Cao Cao.

Dalam pertempuran pertama, gabungan tentara Liu Bei dan Sun Quan berhasil mengalahkan tentara Cao Cao yang tak siap menghadapi gabungan dua pasukan ini. Namun Cao Cao belum sepenuhnya berhasil dilumpuhkan, pertempuran masih panjang dan akan menelan korban yang tak sedikit.

Film RED CLIFF ini adalah karya spektakuler sutradara kawakan John Woo. Kisahnya tak jauh dari THREE KINGDOMS: RESURRECTION OF THE DRAGON. Bedanya yang ini diklaim lebih berdasar pada fakta sejarah ketimbang karya sastra.

Panjangnya cerita sejarah ini membuat John Woo terpaksa menjadikan film RED CLIFF 2 episode. Bisa jadi langkah ini cukup bijaksana karena menuangkan semua cerita dalam satu episode bisa berakibat hilangnya detail yang akhirnya membuat jalan cerita kehilangan kekokohannya.

Namun walaupun sudah dibuat menjadi 2 episode, film ini masih berkesan seolah dikejar waktu. Ada beberapa adegan yang terasa dibuat terlalu singkat sehingga penonton tak punya kesempatan lebih memahami karakter si tokoh. Tapi itu bisa dimaklumi bila mengingat ada banyak tokoh sentral dalam film ini.

Beberapa pengambilan gambar yang mungkin dimaksudkan untuk memanjakan mata pun terasa terlalu berlebihan dan berkesan monoton. Misalnya saja adegan pertempuran, bangunan-bangunan megah dan pemandangan alam yang seharusnya jadi tontonan menarik malah terasa jadi berlebihan.

Tapi secara keseluruhan, film ini cukup enak untuk ditonton. Adegan-adegan pertarungan ala film Hongkong memang masih menarik untuk dinikmati. Koreografi pertarungan memang jadi menu utama kebanyakan film laga Asia.

Kabarnya film berbujet US$80 juta ini bakal jadi film Asia dengan biaya termahal dan sekaligus jadi film yang menandai come back-nya sutradara John Woo ke film Hongkong.


0 comments: