Berujung di Kamar Mandi

kontributor: kara mula

Seorang karib umur setengah baya pernah berkata pada saya, “Film bokep itu pendek nalar”. Entah apa yang dia maksud dengan pendek nalar. Ia tak bertanggungjawab dengan statmentnya. Sebab sehabis berkata seperti itu, ia melemparkan Ranjang Ternoda. Ia pun pergi.

Tapi karib lain semasa SMA beda. Ia pernah mengajak saya bolos sekolah.
“Omahmu sepi to?” tanya dia.
“Ya,” jawabku.

Surat ijin pulang palsu pun dibuat. Tas disambar. Tanda tangan guru dipalsu. Satpam sekolah dikibuli. Ikut angkot. Menuju rental film biru....

Lacur! Di pintu rental tertulis, “closed”
“As(sensor)...,” kata karib itu.
“Tenang....”

Rumah Bu Dhe’ sepi. Kunci ku ambil. Pintu ku buka. Tas dibuang. Ambil posisi di depan tv. VCD player dinyalakan.
“La endi...?” tanya karibku.
“Sikkk...”

3 lempeng vcd keluar dari persembunyian. Dari tempat teraman bernama tumpukan buku.
“Sing loro ngadat...,” kata temenku yang berkacamata tebal itu.
“Iki wae’....durung nonton to?”

T**z*n X itu...

Sejam berlalu tanpa kata. Jari siaga di tombol on/off. Tiap terdengar suara mencurigakan, tiba-tiba dua remaja itu tergeragap.

“Aku hafal suara sepatu Bu Dhe’...”

Sejam berlalu. keadaan aman terkendali. Film tuntas diputar. Tak ada review, tak ada diskusi.

“Kamar mandine endi......?” tanya karibku.

0 comments: