Tawuran yang berakhir dengan Nyanyi dan Menari

kontributor: nashi kotho khan

“Dah liat aksi geng di India belum? Rugi lu...” seorang teman menyenggol bahu saya yang sedang memegang kartu.

“Pelem baru, nih,” lanjutnya.

Saya tidak mendengarkan kata-katanya. Harapan saat ini adalah kartu di tangan bisa habis sampai terakhir dan menerima uang sebagi pemenang putaran ini.

“Shahruk Khan lo yang main. Josh judulnya. Asyik benar. Ada Aishwarya Rai juga,” imbuhnya.

Sektika saya berteriak “Mati”! Lalu membanting kartu. Dan seketika menyambar kaset yang dipegangnya.

Teman tadi marah, dan mengambil kartu saya dan berteriak, “Woiii... gak jadi mati nih!”

“Hoi, tinggalin uang untuk bayar dong.” Ia berteriak ketika saya sudah sampai di depan Vcd pemilik warung, tempat kami membanting kartu.

Seketika, lagu Kuch-kuch Hota Hai berhenti. Jreng-jreng suara motor terdengar. Orang-orang yang khusuk menikmati lagu india memaki. Mana aku peduli!

Dan mulailah perseteruan antar geng itu. Shahruk Khan bersaudara dengan Aishwarya Rai, keduanya tampak metal dan keren. Wuih.. mereka tinggal di sebuah gang. Orang tuanya telah meninggal. Jadilah mereka dua saudara yang nakal dan bandel yang mempunyai geng di Gang itu. Aishwarya Rai tampak sangat tomboi dan energik.

Adalah Rahul, adik seorang ketua geng yang menjadi musuh si Shahruk Khan, suatu hari telah jatuh cinta dengan si Aiswarya Rai, adik jagoan kita tadi. Konyol kan? Masa mencintai musuh? Tidak pelem india namanya kalau tidak seperti itu.

Si Rahul memang terlalu manis untuk menjadi penjahat, makanya di pelem ini ia bukan orang jahat. Kakaknya saja yang serem dan suka berkelahi dengan si Dev. Perkelahian yang manis dan lucu. Bayangkan, ketika dua kubu sedang bertemu dan siap dengan perlengkapan masing-masing, seorang pendeta yang disegani datang dan menyaksikan.

Apa yang terjadi? Dus, jadilah aksi itu menjadi tempat nyanyi-nyanyi dan menari. Dan pertarungan tak sempat terjadi.

Si rahul begitu mencintai gadis tomboi adik musuh kakaknya ini. Bayangkan, mereka tinggal di tempat di pinggiran kota yang nyaris tergusur di komplek yang sama, hanya beda gang. Tiap kelompok tidak boleh melewati gang musuhnya kalau tidak mau mati konyol. Tapi si Rahul nekat, oleh cinta dan rasa sayang.

Rahul yang memang tidak pernah bergaul dnegan preman-preman segang nya (dia datang dari sebuah University) dan berniat membuka toko roti di pinggiran jalan. Di pelem India, orang baik kan memang harus tampil sabar dan bersih dari kekonyolan dan keburukan apa pun. Nah, rahul begitu santun menerima kelakuan Dev dan kawan-kawan yang setiap malam memporandakan tokonya.

Dan cinta telah mengalahkan segalanya. Aiswirya Rai ternyata akhirnya menerima Rahul (siapa yang jadi tokoh ini ya?) dan bercinta diam-diam. Percintaan yang sembunyi-sembunyi tentu saja.

Shahruk Khan tampil sangat sangar dan tidak pernah bercanda dan tertawa kecuali kalau sedang nyanyi dan nari. Nah dia ternyata juga jatuh hati pada seorang cewek yang tinggal di gang musuhnya. Tiap malam dia mengganggu si cewek. Tapi selalu diperlakukan buruk olehnya, karena Dev norak sih. Masa menyatakan cinta pada suatu malam dengan datang diam-diam ke rumah si cewek dan memutar sebuah lagu dari tape rekorder karena ia telah gugup oleh pesona si cewek. Marahkan si cewek yang sudah terlanjur tersanjung itu.

Eit bukan itu, tapi kisah cinta si Rahul yang makin mempesona. Suatu hari mereka pacaran di sebuah tempat yang sepi. Ah, percintaan membuat orang lalai dan lupa banyak hal. Sekelompok orang mengintai si rahul dengan clurit di tangan. Dan tiba-tiba...

“Song...” teriak teman saya senang sambil membanting kartunya.

Kakak si Rahul tiba-tiba muncul di saat yang tepat. Entah dari mana. Maka terjadilah perkelahian antar geng. Kakak si Rahul berjuang habis-habisan untuk menyelamatkan si adik yang terlalu tampan untuk bisa berkelahi. Dan....

“Joker, As Skop. Kawin. Bayar... bayar!” teriak teman saya tadi.

Asu! Jadi dia sengaja membawa pelem india agar dia bisa main kartu menggantikan saya dengan uang saya. Kurang ajar bener. Biarlah, lagi tanggung nih.

Matilah si kakak. Berdarah-darah dan tragis sekali.

Bukan polisi India kalau tidak datang terlambat (seperti di indonesia saja ya). Dan persidangan pun terjadi. Dev telah membunuh kakak si Rahul. Hilanglah wajah sangarnya. Geng yang aneh, permusuhan bebuyutan itu memang hanya berakhir dnegan sedikit lecet. Dan hari ini si Dev telah melakukan sesuatu: membunuh.

Saksi di datangkan. Dan saksi kunci tentu saja Rahul yang tahu persis kejadian itu. Dia dengan kesabaran sempurna mengatakan hal sebenarnya. Si kakak memang sudah menyiapkan parang dari rumah dan berniat membunuh Dev. Dan dev justru harus membunuh karena nyawanya terancam.

Duh, tidak ada kobar amarah dan balas dendam, tidak seperti pelem yang lain.

Tentu ini karena cinta. Dan begitu saja pengadilan melepaskan Dev. Dan endingnya? Biasalah, Rahul dan adik si Dev berpelukan. Dev meminta maaf, perseteruan selesai. Dan eiit, ini pelem india bung, maka selalu penuh kejutan. Cewek yang ditaksir datang dan memberi kecupan. Maka...

“Uangnya habis. Tambah modal dong,” bisik teman saya di telinga.

Asu! Maki saya, tentu dengan bahasa Padang sambil berusaha mengusap air mata.

Satu lagi penutup cukuplah membuat mata saya basah oleh haru dan bahagia.

0 comments: